Senin, 29 Oktober 2007

Metode Mengambil Jarak dari Kesibukan Kerja Keras Sehari-hari

Ketika kita suntuk bekerja atau melakukan sejumlah pekerjaan entah yangrutin atau yang tidak, umumnya kita mempunyai kecenderungan untuk capek,jenuh dan yang terpenting barangkali juga potensial mengidap keterasingantertentu terhadap apa yang kita kerjakan.Pada saat seperti itu yang kita perlukan adalah tak sekadar istirahat danrekreasi tetapi yang terpokok adalah pengambilan jarak terhadap situasi dankeadaan semacam itu agar kita bisa lebih mengendapkan batin dan pikiran kitaagar segar jiwa kita dan siap melanjutkan pekerjaan-pekerjaan kita.Demikianlah siklus wajar kemanusiaan yang dialami oleh orang.

Dalam memenuhi kebutuhan untuk rekreasi dan pengambilan jarak itu orangmenempuh banyak hal mulai yang positif sampai yang negatif. Yang positifmisalnya orang pergi rekreasi menikmati suasana alam di pantai atau digunung, plesir keluar kota dan lain sebagainya. Yang negatif umpamanya orangmenenggak minum-minuman keras, berjudi atau nguntal pil.

Nah, shalawat hadir sebagai salah satu pilihan yang positif, praktis,berdimensi dunia akhirat langsung, dalam memenuhi kebutuhan untukpengambilan jarak tersebut. Meskipun tentu saja ini hanya satu sisi sajadari sekian sisi sholawat yang sudah dan akan urai singkat dalam buku ini.

Shalawat jauh lebih positif secara medis, moral-sosial, keilmuan dan ukhrawidaripada menenggak narkoba atau bahkan dibanding nonton film sekalipun.Denga menikmati shalawat-shalawat kiat akan memperoleh kenikmatan dankepuasan batin yang insyaallah lebih ruhaniah dan sejati. Shalawat merupakanjalan yang lebih selamat ditinjau dari berbagai sisi dan sudut.

Yanu Perwira Adi Putra

Tidak ada komentar: