Senin, 29 Oktober 2007

SOICHIRO HONDA

Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selaluterbenturpada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merkkendaraan ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itubarangkali memang layak disebut sebagai raja jalanan.Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis Honda -- SoichiroHonda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecilhingga berbuah lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidakpernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otakcemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh daripandangan guru.Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Iasempatjatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terusbermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekalketekunan dan kerja keras. ''Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidakbersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal padausia84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang membukabengkelreparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah. Dikawasan inilah dia lahir. Kala sering bermain di bengkel, ayahnya selalumemberi catut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain ditempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motorpenggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiamdiri berjam-jam. Takseperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak menghabiskan waktubermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan sejak awal.Sepertimisalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia 8 tahun, denganbersepedasejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin menyaksikan pesawatterbang.Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala kanak-kanak. Dan buahnya,ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancaldengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impianmenjadi usahawan otomotif. Karena dia sadar berasal dari keluarga miskin.Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu rendahdiri.Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart ShokaiCompany. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Hondateliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan,setiapoli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ,menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, SakaKibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran initidakditampiknya.Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasiyang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobilpelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya tak jaranghingga larut malam, dan terkadang sampai subuh. Yang menarik, walau teruskerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif.Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuatdari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan.Menyadariini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam.Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor keseluruhdunia.Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelahmenciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari bosnya,membuatusaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yangdipilih ? Otaknya tertuju kepada pembuatan ring piston, yangdihasilkan olehbengkelnya sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlahpabrikan otomotif. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karenadianggaptidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak lakudijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu danmenyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibatkegagalanitu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannyapulihkembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu,belumjuga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambahpengetahuannya tentang mesin.Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel mempraktekkanpengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua tahun menjadimahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ''Sayamerasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejalipenjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujarHonda,yang diusia mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskankuliahnya bukan mencari ijazah. Melaink an pengetahuan. Penjelasan inijustru dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukanakhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterimapihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniatmendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kiandekat di pelupuk mata.Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidakmemberikan dana kepada masyarakat. Bukan Honda kalau menghadapi kegagalanlalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompokorang untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelahperang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itumenimpanya.Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya.Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapalAmerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik.Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumimeletusmenghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ringpinstonnyake Toyota . Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayangsemuanyagagal.Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sinikondisi ekonomi Jepang porak poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapatmenjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjualmobilitu untuk membeli makanan bagi keluarganya.Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan sepedapancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia punmemasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka, sepeda motor-- cikalbakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh para tetangga. Jadilah diamemproduksi sepeda bermotor itu. Para tetangga dan kerabatnyaberbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan takpernahlepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi raja jalanandunia, termasuk Indonesia.Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilanyadalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yangdialaminya. ''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA SATU PERSEN. TAPI,MEREKATIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah,''KETIKA ANDA MENGALAMI KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI.DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.'' Jelas kisah Honda ini merupakan contoh,bahwasukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar disekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin.

Best Regarts
Yanu Perwira Adi P

Tidak ada komentar: